Tedhy Nolo Room

Pendaftaran Mahasiswa menuju Universitas (sebagian besar) yang diinginkan pun telah usai di tahun 2011 ini. Berikutnya, seperti di tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa yang baru masuk atau biasa di sebut MABA (mahasiswa baru) akan menjalani sebuah masa pengenalan terhadap kampus dan akademik sebelum benar-benar menjalani seorang mahasiswa.

Saya, penulis yang sudah berkecimpung di dunia kampus (PTN di Jakarta) kurang lebih 2 tahun atau sudah 4 semester ini berkesempatan untuk menjadi koordinator acara Masa Pengenalan Akademik (MPA) di jurusan Teknologi Pendidikan. Di bantu staf-staf yang saya pilih sesuai keinginan saya. Staf yang saya pilih bukan berdasar kompetensi yang dimiliki semata, tapi tergantung bagaimana sebelumnya ia bisa berkomunikasi dengan saya. Karena kami akan bekerja sebagai tim, bukan perorangan, jadi di butuhkan komunikasi yang nyambung.

Agenda-agenda untuk acara MPA Jurusan pun kita rencanakan dan susun, meski kurang lebih berpatok pada acara tahun-tahun sebelumnya. Namun di sini kami banyak memasukkan acara yang belum ada di sebelumnya, seperti Upacara/apel pagi sebelum acara, hal ini bertujuan agar kita menghormati dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Ada juga kita menambahkan sebuah simulasi dalam pemanfaatan sumber belajar, khususnya perpustakaan. Lalu kita perbanyak diskusi dengan alumni atau mahasiswa berprestasi agar meningkatkan motivasi dari mahasiswa baru itu sendiri. Lalu mungkin kami mengurangi hal-hal yang kurang perlu, seperti atribut yang terlalu memberatkan Maba. Kita buat simple, menarik, tapi tetap berkesan.



Kemudian hal pokok adalah penentuan TEMA MPA jurusan. Karena pada saat acara MPA berdekatan dengan Hari Kemerdekaan RI, maka kami mencoba untuk memberikan warna Indonesia ke dalam acara MPA 2011 ini. Dua pilihan tema yang kita dapat, antara TPnesia dan TPnation. Akhirnya kami putuskan TPnesia, karena lebih menarik. Di kata Nesia nya pun kita jabarkan per huruf membentuk kependekan. N untuk Nasionalisme, E untuk Energik, S untuk Semangat, I untuk Inovatif, dan A untuk Aktif. Kita pilih kata-kata positif untuk menjadi dasar acara MPA jurusan.
Satu lagi yang menarik, tanpa di sadari staf-staf saya sebelumnya dan saya kira ini bermanfaat, saya menyumbangkan slogan untuk MPA kali ini. Slogan itu adalah “HOLOPIS KUNTUL BARIS” . Mungkin slogan itu sangat asing bagi teman-teman pembaca. Memang benar, banyak yang menanyakan arti kalimat itu, malah hampir semua, dan beranggapan itu bahasa Jawa (maklum penulis dari Jawa). HOLOPIS KUNTUL BARIS atau HOLOBIS KUNTUL BARIS bisa di artikan sebagai semangat gotong royong. Saya ulangi hal sebelumnya, bahwa kita bekerja bukan perorangan tapi tim, jadi sangat di perlukan semangat gotong royong. Dan slogan tersebut sering di lontarkan oleh presiden RI pertama kita, Ir Soekarno dalam pidato-pidatonya untuk mengompori rakyat Indonesia.
Okey, secara singkat saya akan mengutarakan asal muasal dari slogan tersebut. Penulis baru mengetahui ada 3 asal kalimat tersebut :
1. Jaman dulu waktu masih penjajahan, semua tentara adalah laki-laki. Dan tentara pastinya harus bisa baris-berbaris. Untuk bisa menyerentakan barisan maka bisa mengatakan dengan Holopis Kuntul Baris. Kata “Kuntul” mungkin bisa dikatakan laki-laki, karena jika huruf vokalnya diganti “o”, maka bisa kita ketahui itu adalah sesuatu yang di miliki laki-laki. Ups, bukan maksud penulis untuk senonoh. Tapi itu isu juga yang beredar lhoo.
2. Saat Belanda merapat di pelabuhan, selalu terdengar dari awak kapal “ Helps iets oentil bars”, yang artinya “masih ada barang tertinggal”. Melihat semangat awak-awak kapal tersebut, oleh orang Indonesia di plesetkan menjadi “Holopis Kuntul Baris”, agar mudah pengucapannya.
3. Holopis Kuntul baris di ambil dari konglomerat Spanyol bernama Don Lopez Conte de Basis.

sumber :

Jadi,apapun sumbernya, kurang lebih HOLOBIS KUNTUL BARIS artinya “semangat gotong royong”