Daftar Blog Teman Saya

©2009

www.vrihatnolo.blogspot.com
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Pratjimantoro, Wonogiri/Jawa Tengah, Indonesia
Seorang Juara

Testimoni

Statistik

22 Juli, 2010

Update Status Facebook for Pracimantoro

Selamat pagi rekan2 yang menakjubkan..
anda ingin status anda seperti ini ???


kemarin saya memposting update status via??
dan beberapa hari yang lalu saya meminta pada adminnya untuk menambahkan update status facebook for Pracimantoro,dan akhirnya saya dapatkan...
Anda dapat menggunakannya dengan cara berikut :

masukan link berikut

http://apps.facebook.com/updateviaany/


ikuti alurnya berikut :



120430464669159



Selamat Mencoba.,.

dan anda pun bisa meminta facebook via (apa aja) kepada app Update Via..
15 Juli, 2010

Ubah Bahasa Facebook

Selamat pagi facebooker dimanapun anda berada..

Saya kembali membuat tutorial menarik. Kali ini mengenai mengubah bahasa Facebook menjadi Bahasa yang kita inginkan. Namun kali ini kita akan mengubahnya menjadi Basa Jawa..

Silahkan ikuti alurnya ->










Namun, setelah mencoba, hasil yang didapat kurang maksimal..karena bahasanya berkombinasi, dari basa Jawa-Bahasa Indonesia-English..tapi tak ada salahnya memakainya untuk menunjukkan kedaerahan kita..

SELAMAT MENCOBA!!
11 Juli, 2010

TEORI KOMUNIKASI

10 Teori komunikasi :

1.Teori Interaksionisme Simbolik
Inti pandangan pendekatan ini adalah individu. Para ahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain. Dalam perspektif ini dikenal nama sosiolog George Herbert Mead (1863–1931), Charles Horton Cooley (1846–1929), yang memusatkan perhatiannya pada interaksi antara individu dan kelompok. Mereka menemukan bahwa individu-individu tersebut berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol, yang di dalamnya berisi tanda-tanda, isyarat dan kata-kata.
Interaksi manusia dimediasi oleh penggunaan simbol-simbol, oleh interpretasi, atau oleh penetapan makna dari tindakan orang lain. Gagasan Teori Interaksionisme Simbolik Istilah paham interaksi menjadi sebuah label untuk sebuah pendekatan yang relatif khusus pada ilmu dari kehidupan kelompok manusia dan tingkah laku manusia.
Setiap isyarat non verbal (seperti body language, gerak fisik, baju, status, dll) dan pesan verbal (seperti kata-kata, suara, dll) yang dimaknai berdasarkan kesepakatan bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu interaksi merupakan satu bentuk simbol yang mempunyai arti yang sangat penting (a significant symbol).

2.Teori Disonansi Kognitif
Teori yang dikemukakan oleh Leon Festinger ini berarti ketidaksesuaian antara aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Orang yang mengalami disonansi akan berupaya mencari dalih untuk mengurangi disonansinya itu. Sebagai contoh, seorang pemuda yang sedang berkencan. Ketika dia asik berkencan dengan segala kegairahannya, ia sadar bahwa uang yang dikantongnya tidak memadai dengan perbuatannya terhadap pacarnya itu. Keterpautan perilaku dengan pengetahuan mengenai situasi keuangannya itu dinamakan disonansi.
Jika seseorang mempunyai informasi atau opini yang tidak menuju ke arah menjadi perilaku, maka informasi atau opini itu akan menimbulkan disonansi dengan perilaku. Apabila disonansi tersebut terjadi, maka orang akan berupaya menguranginya dengan jalan mengubah perilakunya, kepercayaannya atau opininya.

3.Teori Semiotika
Pusat perhatian semiotika pada kajian komunikasi adalah menggali apa yang tersembunyi di balik bahasa. Terobosan penting dalam semiotika adalah digunakannya linguistik (mungkin ini lebih terasa beraroma Saussurean) sebagai model untuk diterapkan pada fenomena lain di luar bahasa. Saussure mendefinisikan semiotika sebagai ilmu yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Tanda merupakan istilah yang sangat penting, yang terdiri atas penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda mewakili elemen bentuk atau isi, sementara petanda mewakili elemen konsep atau makna. Keduanya merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan sebagaimana layaknya dua bidang pada sekeping mata uang. Kesatuan antara penanda dan petanda itulah yang disebut sebagai tanda. Pengaturan makna atas sebuah tanda dimungkinkan oleh adanya konvensi sosial di kalangan komunitas bahasa. Suatu kata mempunyai makna tertentu karena adanya kesepakatan bersama dalam komunitas bahasa.
Contohnya komunitas penulis karya sastra yang menggunakan sendiri gaya bahasa mereka, disinilah lahir konsep setrukturalisme antropologis yang mempercayai bahasa yang digunakan dalam suatu komunitas menggambarkan kondisi komunitas itu sendiri.

4.Model Agenda Setting
Teori ini menempatkan sebagai kemampuan media untuk mempengaruhi signifikan peristiwa dalam benak publik. McCombs & Shaw menyatakan bahwa fungsi penetapan agenda dari media menyebabkan korelasi antara media dan publik prioritas pemesanan. Dalam “Public Opinion Quarterly” terbitan tahun 1972, berjudul “The Agenda Setting Function of Mass Media”. Kedua pakar tersebut mengatakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.”
Contohnya media memberikan pemberitaan tentang gempa yang terjadi di Sumatra Barat, yang terlalu sering menekankan pada kerugian yang terjadi di Kota Padang, padahal sebenarnya kerugian yang paling parah terjadi di Pariaman, sehingga masyarakat masih berasumsi kerusakan terpusat di Padang.
Contoh lain penyiaran berita yang dilakukan oleh SCTV selalu menyebutkan ‘Lumpur Sidoarjo’, bukan ‘Lumpur Lapindo’. Hal ini disebabkan karena pihak SCTV yang merupakan media massa memiliki kedekatan dengan perusahaan yang menyebabkan terjadinya luapan Lumpur di Sidoarjo, PT Lapindo Brantas. Dan jika kita ketahui, ternyata SCTV masih satu group dengan perusahaan-perusahaan Bakrie, pemilik PT Lapindo Brantas.

5.Teori Peluru atau Jarum Hipodermik
Teori peluru ini merupakan konsep awal sebagai efek komunikasi massa yang oleh para teoritis komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory yang dapat diterjemahkan sebagai teori jarum hipodermik.
Wilbur Scramm pada tahun 1950-an itu menyatakan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi kepada khalayak yang pasif tidak berdaya. Tetapi ternyata khalayak yang menjadi sasaran media massa itu tidak pasif. Menurut Lazarsfeld khalayak yang diterpa peluru komunikasi ada kalanya efek yang timbul berlainan dengan tujuan si penembak.
Teori ini mengajukan pandangan bahwa media massa memiliki pengaruh kuat pada audiens massa dan sengaja bisa mengubah atau kontrol masyarakat perilaku. Klapper (1960) dirumuskan beberapa generalisasi tentang efek media massa. Temuan penelitiannya adalah sebagai berikut: “Mass-media biasanya tidak melayani sebagai perlu dan cukup menimbulkan efek penonton, melainkan fungsi melalui mediasi perhubungan dari faktor-faktor dan pengaruh. Faktor mediasi ini membuat komunikasi massa sebagai agen sumbangan dalam proses memperkuat kondisi yang ada”.
Faktor penengah utama yang bertanggung jawab untuk mempertimbangkan fungsi dan efek komunikasi manusia:
•Eksposur selektif yaitu kecenderungan orang untuk mengekspos diri mereka kepada orang-orang komuniksai massa yang setuju dengan sikap dan kepentingan mereka.
•Selektif persepsi dan retensi yaitu kecenderungan orang untuk mengatur makna pesan komunikasi massa ke dalam sesuai dengan pandangan mereka yang sudah ada.
Contohnya tayangan smack down yang semula bertujuan sebagai acara hiburan, tetapi malah berdampak buruk kepada sebagian orang untuk meniru adegan yang terjadi.

6.Uses and Gratifications Model
Teori ini dikemukakan oleh Katz pada tahun 1970, berkaitan dengan bagaimana orang menggunakan media untuk pemuasan kebutuhan mereka. Dalam hierarki kebutuhan, ada lima tingkatan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian di pangkal dan semakin tinggi kebutuhan untuk memanjat piramida. Pemenuhan dari setiap tingkat yang lebih rendah harus mengarah pada individu mencari untuk memenuhi kebutuhan tingkat berikutnya dan seterusnya sampai ia mencapai superior-paling membutuhkan aktualisasi.
Pada umumnya para peneliti telah menemukan empat jenis kepuasan:
1)Informasi: kita ingin mencari tahu tentang masyarakat dan dunia. Kita ingin memuaskan rasa ingin tahu kita.
2)Personal identity: kita dapat menonton televisi dalam rangka mencari model untuk perilaku kita. Jadi, misalnya, kita dapat mengidentifikasikan dengan karakter yang kita lihat dalam sebuah sabun.
3)Integrasi dan interaksi sosial: kita menggunakan media untuk mengetahui lebih lanjut tentang keadaan orang lain.
4)Hiburan: kadang-kadang kita hanya menggunakan media untuk kesenangan, relaksasi atau hanya untuk mengisi waktu.
Katz, Gurevitch & Hass menemukan bahwa media yang digunakan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan spesifik berikut:
•Kebutuhan kognitif (memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman)
•Kebutuhan afektif (emosional, pengalaman yang menyenangkan)
•Personal integratif kebutuhan (memperkuat citra diri)
•Kebutuhan integratif sosial (memperkuat citra diri)
•Melepaskan ketegangan kebutuhan (melarikan diri dan pengalihan)
Contohnya Kebanyakan perempuan yang melihat sinetron di televisi beralasan bahwa dengan melihat sinetron mereka dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan melihat sinetron mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membaca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian (McQuail, 2002 : 387).

7.Spiral of Silence Teori
Dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann, teori ini menyatakan bahwa media yang mempubikasikan pendapat arus utama dan orang-orang yang menyesuaikan pendapat mereka sesuai dengan persepsi mereka agar tidak terisolasi. Noelle-Newman (1984) menyatakan bahwa kekuatan media massa diperoleh dari: (1) kehadirannya di mana-mana (ubiquity); (2) pengulangan pesan yang sama dalam suatu waktu (kumulasi); dan (3) konsensus (konsonan) tentang nilai-nilai kiri di antara mereka yang bekerja dalam media massa, yang kemudian direfleksikan dalam isi media massa.Bukti-bukti yang diungkapkan oleh Noelle-Newmann (1980, 1981) diperoleh dari Jerman Barat, meskipun ia menyatakan bahwa “konsonan” itu iuga berlaku bagi demokrasi parlementer Barat dan sistem media yang dikontrol pemerintah. Tidaklah jelas apakah ia juga akan memperluas teorinya agar mencakup negara-negara yang sedang berkembang. Namun untuk kasus di Indonesia, masa peralihan pemerintahan Megawati ke Susilo Bambang Yudhoyono memiliki sisi-sisi yang cukup relevan dengan asumsi teori ini.
Contoh yang paling sering terjadi adalah ketika seorang yang berada dalam satu kelompok tertentu memiliki pendapat yang berbeda dari anggota-anggota kelompoknya yang lain, seperti misalnya si A menjadi bagian dari klub basket. Semua anggota kelompok yang lain memutuskan untuk membuat seragam tim yang baru, namun karena si A ini tidak memiliki uang yang cukup maka ia tidak menyetujuinya. Pada mulanya mungkin ia akan mengutarakan pendapatnya, tetapi lama-kelamaan pendapat itu akan hilang seiring ketakutan yang ia rasakan akan isolasi dari klub basketnya. Hal tersebutlah yang dinamakan Spiral of Silence.

8.Media Dependency Theory
Menurut Ball-Rokeach dan DeFleur, gagasan kunci di belakang ini adalah bahwa khalayak tergantung pada informasi media untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, dan lembaga-lembaga sosial dan sistem media berinteraksi dengan penonton untuk mencapai kebutuhan, minat, dan motif dalam pribadi. Menurut DeFleur komunikasi bukanlah pemindahan makna, melainkan komunikasi terjadi lewat operasi seperangkat komponen dalam suatu sistem teoritis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respon internal (makna) terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima. Isomorfisme makna menunjuk pada upaya membuat makna terkoordinasikan antara pengirim dan khalayak.
Contoh Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal.
•Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom di halaman belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tahu bahwa tabloid gosip kesukaan anda, katakanlah acara Cek dan ricek, itu ada, ia pikir cek dan ricek itu hanya acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama sekali tidak peduli berita tentang artis di dua kolom halaman belakang Kompas.
•Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung/ percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil, ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih bergantung pada institusi - institusi negara atau masyarakat untuk informasi. Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media membosankan karena segala sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-besarkan, sehingga masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka.

9.Difusi Inovasi Teori
Dipelopori pada tahun 1943 oleh Bryce Ryan dan Neill Gross dari Iowa State University teori ini melalui proses dimana suatu ide atau praktek baru dikomunikasikan melalui saluran tertentu dari waktu ke waktu diantara anggota suatu sistem sosial.
Di antara pemikiran-pemikiran para pakar, Everett M. Rogers yang menulis buku berjudul “Diffusion of Innovations” dan “Communication Technology, The New Media in Society”, mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi di komunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Difusi adalah suatu jenis khusus komunikasi yang berkaitan dengan penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru. Sedangkan komunikasi didefinisikan sebagai proses dimana para pelakunya menciptakan informasi dan saling bertukar informasi untuk mencapai pengertian yang sama.
Contohnya keberhasilan Pemerintah Orde Baru dalam melaksanakan program Keluarga Berencana (KB). Dalam program tersebut, suatu inovasi yang bernama Keluarga Berencana, dikomunikasikan melalui berbagai saluran komunikasi baik saluran interpersonal maupun saluran komunikasi yang berupa media massa, kepada suatu sistem sosial yaitu seluruh masyarakat Indonesia. Dan itu terjadi dalam kurun waktu tertentu agar inovasi yang bernama Keluarga Berencana Tersebut dapat dimengerti, dipahami, diterima, dan diimplementasikan (diadopsi) oleh masyarakat Indonesia. Program Keluarga Berencana di Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip difusi inovasi. Ini adalah contoh difusi inovasi, dimana inovasinya adalah suatu ide atau program kegiatan, bukan produk.

10.Teori Belajar Sosial
Dirumuskan oleh Albert Bandura di Stanford University, ini menyatakan bahwa pesan-pesan media massa memberikan kesempatan penonton untuk mengidentifikasi dengan karakter yang menarik menunjukkan perilaku, melibatkan emosi, dan memungkinkan latihan mental dan pemodelan perilaku baru.
Baron dan Davis (2000) menggolongkan teori-teori komunikasi massa menjadi tiga kategor:
1)Mikroskopik teori-teori yang berfokus pada kehidupan sehari-hari orang-orang yang memproses informasi. Misalnya, menggunakan dan pemenuhan kepuasan, penonton aktif teori, dan penerimaan studi.
2)Kisaran tengah teori-teori yang mendukung efek terbatas perspektif media. Misalnya, teori arus informasi, teori difusi.
3)Makroskopik teori-teori yang berkaitan dengan dampak media budaya dan masyarakat. Misalnya, teori studi budaya.
Contohnya seseorang yang mendengar atau melihat gambar tentang kecelakaan yang mengerikan maka ia berdesis, menyeringai bahkan sampai menangis ikut merasakan penderitaan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Drs. Elvinaro dan Dra. Lukiati Erdinaya. 2005. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Effendy, Prof. Onong Uhcjana, M.A. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Mulyana, Deddy, M.A., Ph.D. 2004. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Disusun Oleh : Eka Helena Gullo, Putri Marstiana dan Tedhy Vrihatnolo
10 Juli, 2010

Definisi KOMUNIKASI

Istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicates asal kata communis, istilah communis memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang bertujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis adalah adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.


created by : Rahel Junita Sari

Berikut ini adalah berbagai definisi komunikasi dari berbagai para ahli:

Hovland dkk
Komunikasi adalah proses perpindahan/transmisi stimulus dari individu satu ke individu lain untuk merubah perilakunya (menimbulkan respon).
Menurut Hovland dkk komunikasi terjadi antara individu tujuannya adalah merubah perilaku orang lain.

Oxford Dictionary (Oxford University Press, 1956)
Mengatakan bahwa komunikasi adalah the sending or exchange of information, idea, etc artinya adalah “pengiriman atau tukar menukar informasi, ide, dan sebagainya”.
Definisi ini hanya menjelaskan prosesnya saja tanpa adanya tujuan komunikasi yang jelas.

Ruben dan Steward(1998:16)
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Berbeda dengan Hovland dkk yang menyatakan bahwa komunikasi hanya terjadi antara individu saja dan dengan tujuan merubah perilaku orang. Ruben dan Steward menyatakan komunikasi tidak hanya antara individu saja tetapi juga pa sekumpulan manusia dengan tujuan agar beradaptasi dengan lingkungan.

Harold Laswell
Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
Menurut Harold Lasswell komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
1.Komunikator (siapa yang mengatakan?)
2.Pesan (mengatakan apa?)
3.Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
4.Komunikan (kepada siapa?)
5.Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi berdasarkan Harold Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Onong Cahyana Effendi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Onong Cahyana Effendi lebih menekankan komunikasi pada penyampaian pesan saja kepada orang lain tidak hanya secara lisan tetapi juga bisa melalui media lain.

Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Berbeda dengan Onong Cahyana Effendi yang hanya menekankan pada penyampaian pesan saja, proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol juga termasuk komunikasi.

Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka.
Gerald R. Miller lebih menekakan pada tujuan dari komunikasi tersebut yaitu bisa mempengaruhi seseorang.

Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk merubah perilaku orang lain.
Menyampaikan rangsangan dengan menggunakan lambang verbal yaitu simbol-simbol.

Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
Bernard dan Garry mengungkapkan bahwa komunikasi tidak hanya terjadi untuk menyampaikan komunikasi saja tetapi juga menyampaikan gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, tidak hanya menggunakan kata-kata saja tetapi juga bisa menggunakan simbol, gambar, grafis, angka, dsb.

Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Pengertian ini tujuannya lebih menekankan agar mendapatkan timbal balik dari pihak-pihak yang menerima informasi.

Kamus Behavioral Science
1)Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat lain; misal: dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang suara
2)Penyampaian atau penerimaan sinyal oleh organisme
3)Pesan yang disampaikan
4)Proses yang dilakukan oleh suatu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan sinyal2 yang akan disampaikan
5)Pengaruh satu wilayah persona ke persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan pada wilayah lain
6)Pesan pasien kepada pemberi terapi

"disusun oleh : Abdul Rochim, Amy Susanti dan Nurul Syamsiah (TP09)"
09 Juli, 2010

KOMIK

KOmik pertama pak-bu...
Semoga berkesan!!

Class Mild Contest - MUSEUM KARST DUNIA

Akhir bulan Juni 2010, saya iseng-iseng ikutan class mild contest 2010..saya mengajukan salah satu Obyek wisata baru di daerah tanah kelahiran saya Pracimantoro, Wonogiri, Jateng yaitu MUSEUM KARST DUNIA melalui sebuah situs EYEKA..setelah di ajukan tampaknya hanya akan menjadi sebuah koleksi saja, karena belum memiliki standar untuk di utamakan..








Description
Lokasi Museum KARST DUNIA terletak di tengah pegunungan Sewu, desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Jateng. Museum ini diklaim sebagai yang PERTAMA, TERBESAR dan TERUNIK di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di Indonesia saat ini telah ada tiga museum karst, namun di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia. Tujuannya adalah menyediakan informasi kawasan karst untuk kepentingan pusat informasi karst Indonesia, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata edukatif, konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Pesona Keunikannya muncul karena Museum Karst ini di kelilingi oleh 7 Goa di sekitar museum, antara lain : Goa Tembus, Goa Mrico, Goa Sodong, Goa Sapen, Goa Bunder Potro, Goa Gilap, dan Goa Sonyaruri. Yang jaraknya pun tidak terlalu jauh, cukup jalan kaki untuk mengunjungi setiap Goa. Museum ini dilengkapi pendingin ruangan, bangunan tiga lantai, serta aneka peraga yang sudah dilengkapi pencahayaan memadai dan pemutar cakram digital. Selain itu daerah ini juga di sebut Jagad Spiritual, karena dibangunnya tempat-tempat ibadah, dan saat ini sudah ada Masjid, Pura, serta baru akan dibangun Gereja dan Vihara. Museum ini merupakan museum baru, yang mana Wonogiri merupakan daerah yang belum begitu maju, memerlukan promosi dan sosialisasi yang besar. Untuk itu, lewat ajang ini, saya berharap besar sebagai media promosinya.

dapat dilihat juga di
http://id.eyeka.asia/photo/view/10163697-museum-karst-5

Update Status Via ????

Selamat Pagi Rekan-rekan Tedhy nolo,
berikut saya unggah tutorial menarik oleh saya pribadi..
"Update Status Via", dengan menggunakan aplikasi ini rekan2, dapat menipu teman facebook anda, seakan2 menggunakan Blackberry, atau yang lainnya..atau bahkan yang lebih konyol update via toilet, bisa anda gunakan..Selamat mencoba dengan mengikuti keterangan gambar berikut :