Daftar Blog Teman Saya

©2009

www.vrihatnolo.blogspot.com
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Pratjimantoro, Wonogiri/Jawa Tengah, Indonesia
Seorang Juara

Testimoni

Statistik

28 Agustus, 2010

PRINSIP KOMUNIKASI

Pagi, teman2 pambaca yang menaksjubkan..
saya postingkan rangkuman prinsip-prinsip komunikasi oleh anak Tpers UNJ 09 dalam buku Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar (Deddy Mulyana (Rosda, 2006))..

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI





PRINSIP 1 : Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik .
Lambang atau simbol adalah sesuatu yg digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya , berdasarkan kesepakatan sekelompok orang . Lambang adalah salah satu kategori tanda . Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal) , perilaku nonverbal , dan objek yang maknanya telah disepakati bersama . Hubungan antara tanda dan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks , namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan . Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang direpresentasikan . Representasi ini ditandai dengan kemiripan . Indeks adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya . Lambang mempunyai beberapa sifat seperti berikut :
Lambang bersifat sembarang , manasuka , atau sewenang-wenang .
Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna ; kitalah yang memberi makna pada lambang .
Lambang itu bervariasi .

PRINSIP 2 : Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi .
Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) . Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi . Alih-alih komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri . Amat sulit untuk tidak berkomunikasi , karena setiap perilaku punya potensi untuk ditafsirkan .

PRINSIP 3 : Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan .
Dimensi isi disandi secara verbal , sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal . Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi , yaitu apa yang dikatakan . Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu , dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan . Contohnya , ketika seorang pemuda menyapa kepada seorang pemudi dengan bertanya , “ mau ke Jakarta ya ? “ , hal tersebut terjadi pada saat mereka duduk berdekatan di dalam sebuah kereta jurusan Bandung ke Jakarta . Tentu saja pemuda itu tahu bahwa kereta itu menuju Jakarta , tapi hal itu menunjukkan bahwa ia ingin berkenalan dengan gadis yang disapanya itu atau ingin menunjukkan bahwa ia seorang pemuda yang ramah .
Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan berbeda bila disampaikan dengan cara yang berbeda .
Dalam komunikasi massa , dimensi isi merujuk pada isi pesan , sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain , termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut . Pesan yang sama dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda bila disampaikan oleh orang yang berbeda . Pengaruh suatu pesan juga akan berbeda bila disajikan dengan media yang berbeda .



PRINSIP 4 : Komunikasi Itu Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan .
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan , dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (misalnya ketika anda sedang melamun sementara orang lain memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan suatu pidato) . Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi .
Dalam komunikasi sehari-hari , terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja . Namun lebih banyak lagi pesan nonverbal yang kita tunjukkan tanpa kita sengaja .
Setiap perilaku mungkin menyampaikan pesan . Komunikasi telah terjadi bila penafsiran telah berlangsung , terlepas dari apakah anda menyengaja perilaku tersebut atau tidak .
Jadi , niat atau kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk berkomunikasi . Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya ketidaksengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan .

PRINSIP 5 : Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu .
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang , waktu , sosial , dan psikologi .
Konteks fisik/ruang , memakai pakaian berwarna menyala , sebagai perilaku nonverbal yang tidak masalah jika kita memakainya bila kita berada dalam suatu pesta , tapi dianggap sangat tidak baik bila kita memakainya saat acara pemakaman .
Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan . Contoh , kunjungan seorang pria kepada seorang wanita pada malam minggu akan dimaknai lain dibanding kunjungannya pada malam biasa .
Kehadiran orang lain , sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang yang berkomunikasi .
Suasana psikologis peserta komunikasi tidak pelak juga mempengaruhi suasana komunikasi .

PRINSIP 6 : Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi .
Ketika orang-orang berkomunikasi , mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka . Dengan kata lain , komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama . Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya .
Prinsip ini mengasumsikan bahwa hingga derajat tertentu ada keteraturan pada perilaku komunikasi manusia .

PRINSIP 7 : Komunikasi Itu Bersifat Sistemik .
Komunikasi juga menyangkut suatu sistem dari unsur-unsurnya . Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu : Sistem Internal dan Sistem Eksternal . Sistem internal itu adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh seorang individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi . Istilah-istilah lain yang identik dengan sistem internal ini adalah kerangka rujukan (frame of reference) , bidang pengalaman (field of experienced) , struktur kognitif (cognitive structure) , pola pikir (thinking patterns) , keadaan internal (internal states) , atau sikap (attitude) . Pendeknya , sistem internal ini mengandung semua unsur yang membentuk individu yang unik , termasuk ciri-ciri kepribadiannya , intelegensi , pendidikan , pengetahuan , agama , bahasa , motif , keinginan , cita-cita , dan semua pengalaman masa lalu .
Sistem eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan diluar individu , termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara , isyarat fisik peserta komunikasi , kegaduhan disekitarnya , penataan ruangan , cahaya , dan temperatur ruangan .
Maka dapat dikatakan , komunikasi adalah produk dari perpaduan antara sistem internal dan sistem eksternal tersebut .

PRINSIP 8 : Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektiflah Komunikasi .
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi) .
Kesamaan dalam hal-hal tertentu , misalnya agama , ras (suku) , bahasa , tingkat pendidikan , atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif . Kesamaan bahasa khususnya akan membuat orang-orang yang berkomunikasi lebih mudah mencapai pengertian bersama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berbicara atau memahami bahasa yang sama .

PRINSIP 9 : KOMUNIKASI BERSIFAT NONSEKUENSIAL
Meskipun terdapat banyak model komunikasi linier atau satu-arah, sebenarnya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya (komunikasi tatap-muka) bersifat dua arah.
Beberapa pakar komunikasi mengakui sifat sirkuler atau dua arah komunikasi ini, misalnya Frank dance, Kincaid dan Schrann yang mereka sebut model komunikasi antar manusia yang memusat, dan Tubbs. Komunikasi sirkuler ditandai dengan beberapa hal berikut :
Orang-orang yang dianggap komunikasi dianggap setara .
Proses komunikasi berjalan timbal balik (dua-arah).
Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan umpan balik.
Komunikasi yang terjadi sebenarnya jauh lebih rumit.
Sifat nonsekuensial alih-alih sirkuler tampaknya lebih tepat digunakan untk menandai proses komunikasi .

PRINSIP 10 : KOMUNIKASI BERSIFAT PROSESUAL DINAMIS DAN TRANSAKSIONAL
Komunikasi tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir , melainkan merupakan proses yang sinambung (continuous) .
Dalam kehidupan manusia , tidak pernah saat yang sama datang dua kali , begitu jugalah komunikasi terjadi sekali waktu dan kemudian menjadi bagian dari sejarah kita
Menanggapi salah satu elemen komunikasi , misalnya pesan verbal saja dengan mengabaikan semua elemen lainnya , menyaahi gambaran komunikasi yang sebenarnya sebagai suatu proses yang sinambung dan dinamis yang kita sebu transaksi . Transaksi menunjukkan bahwa para peserta komunikasi saling berhubungan , sehingga kita tidak dapat mempertimbangkan salah satu tanpa mempertimbangkan yang lainnya .
Pernyataan bahwa komunikasi telah terjadi sebenarnya bersifat artifisial dalam arti bahwa kita memcoba menangkap sesuatu gambaran diam (statis) dari proses tersebut dengan maksud untuk menganalisis kerumitan peristiwa tersebut , dengan menonjolkan komponen-konponen atau aspek-aspeknya yang penting . semua model komunikasi sebenarnya merupakan “pemotretan” atas gambaran dia dai proses tersebut .
Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para peserta komunikasi berubah (dari sekadar berubah pengetahuan hngga berubah padangan dunia dan perilakunya) .
Perspektif transaksional memberi penekanan pada dua sifat peristiwa komunikasi , yaitu serentak dan saling mempengaruhi para pesertanya menjadi saling bergantung , dan komunikasi mereka hanya dapat dianalisis berdasarkan konteks peristiwanya .


PRINSIP 11 : Komunikasi Bersifat Irreversible ( Tidak Dapat Diubah ) .
Suatu perilaku adalah suatu peristiwa . Oleh karena merupakan peristiwa , perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali” .
Dalam komunikasi , sekali anda mengirim suatu pesan , anda tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak , apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali . Sama halnya dengan ketika anda menembakkan sebutir peluru dari sepucuk pistol atau melepaskan suatu anak panah dari busurnya , anda tidak dapat menarik kembali peluru atau anak panah tersebut . Hal ini terutama terasakan sekali bila anda mengirimkan suatu pesan yang menyinggung perasaan orang lain .
Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah .
Dalam komunikasi massa , sekali wartawan menyiarkan suatu berita yang tanpa disengaja mencemarkan nama baik seseorang , maka nama baik orang itu sulit dikembalikan lagi ke posisi semula . Ada saja pihak yang tetap menaruh prasangka buruk kepada sumber berita tadi , karena mereka tidak mengetahui bahwa nama baik sumber berita sudah di pulihkan .


PRINSIP 12 : Komunikasi Bukan Panasea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi . Namun , komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu , karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural .Agar komunikasi efektif , kendala struktural ini harus juga diatasi . Misalnya , meskipun pemerintah bersusah payah untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan warga Aceh , warga Riau , dan warga Papua (Irian Jaya) , tidak mungkin usaha itu akan berhasil , bila pemerintah memperlakukan masyarakat di wilayah-wilayah itu secara tidak adil , dengan merampas kekayaan alam mereka dan mengangkut ke pusat .
01 Agustus, 2010

Happy Anniversary My Cool School (SMANSARI)

Selamat pagi teman2 yang menakjubkan,,

Minggu2 ini, tepatnya tanggal 1 Agustus 2010 mengingatkanku ku pada SMA ku yang dulu, SMAN 1 Wonogiri yang tepat hari ini merayakan hari jadinya (yg ke berapa yak??maap penulis lupa). Sekolah yang lebih akrab ditelinga anak Wonogiri dengan sebutan SMANSA ini merupakan Salah satu yang terbaik yang menjadi favorit tujuan lulusan SMP di kabupaten Wonogiri. Tidak dipungkiri lagi sejumlah prestasi yang telah banyak ditorehkan anak2 SMANSA dari akademik maupun non akademik di berbagai taraf daerah. Intinya SMANSA is the best deh buat kalangan insan prestasi yang ingin unjuk gigi dan mengembangkan otaknya. Karena ditunjang dengan fasilitas dan kualitas pengajar yang bisa dibilang di atas rata2 di banding dengan sekolah-sekolah lain. Wah.,ckckckkc,.,g ad habisnya klo mau ngomongin WOW nya SMANSA deh..



Nah di sini, penulis mau nunjukin kenangan penulis saat2 masih menimba ilmu di SMANSA.
Alkisah ada seorang anak remaja yang berasal dari desa Pracimantoro (hampir ujung selatan Wonogiri), sebut saja dia Tedhy. Mengawali jejak SMA nya di kelas X.8 tak banyak cerita menarik di sini, hanya saja saya memulai kisah cinta di saat ini..hehe(maklum SMPnya masih culun). Tahun pertama saya masih beradaptasi dengan teman2 yang rata2 baru semua (paling yang dah kenal sebelumnya cm 10 org dari 360).
Beranjak di Tahun ke dua, ditempatkan diri di kelas XI IPA 4 (hehe..kesasar di IPA). Di masa ini merupakan masa paling Indah sementara selama aku menjalani hidup. Banyak pengalaman yang aku dapati. Dimulai dari best friend, saya mempunyai sebuah kelompok teman akrab yang beranggotakan 4orang, Alfian Wisma, Sendi Irawan, Tedhy, dan Robin Perdana. kami ini menamakannya dengan ASTRO (berasal dari inisial masing2 orang). Lalu Organisasi, sejak kelas satu saya ikut ekskul PMR, hingga saat itu saya terus menekuninya, hingga kenal dengan relawan2 PMI cabang Wonogiri. Nah, gara2 terlalu mendalami ini ni, motto saya JANGAN SAMPAI SEKOLAH MENGGANGGU EKSKUL.,.,hehe..karena emang begitu menyenangkannya, dari mulai 3x Pelantikan (Pelantikan, Pemantapan, dan Team Elite), Buka bersama, Jaga Pelantikan Ekskul lain Tiap minggu di bulan September-Oktober, DONOR DARAH 3x setahun, jaga tiap senin (upacara....sekalian biar g panas2an), trus yg menyenangkan lagi jaga PERPEGAK(Kemahnya siswa baru)..Tapi tidak hanya itu, justru yang lebih menyenangkan ketika gabung di PMI CABANG WONOGIRI..(tapi saya g menceritakan di bagian ini, beda tema cuy)..Kemudian di Tahun ketiga, saya duduk di kelas XII IPA 5. sedikit bocoran ni, biasanya klo naik kelas siswanya di acak, tapi saya dg teman klik ASTRO meminta pada someone yg deket dg yang tukang acak2, buat jadi satu lagi, akhirnya kita dapatkan ASTRO tetep sekelas..di bangku kelas 3, rupanya serasa SMA di bawah kekuasaan kita, mau apa aja g minder lagi..hehehe..oy, satu yg menarik di kelas 3 buat ku, ketika pelajaran MATEMATIKA PAK LARNO,..hmm,satu hari dmn aku di bentak2 oleh beliau (SCRIPTnya gini ni :"Muleh kono, ngernet wae!!")..wkwkwk...sekelas pun terdiam..but, its OKAY.,.katanya kalau g di marahin PAK LARNO serasa ada yang kurang masuk k SMANSA..


Ok, guys n gals...sekian aje yeee.,.cm numpang curhatan doang ni,,makasih dah mau baca..,


NB : Lokasi SMANSA



Warna Merah : Tempat ku Belajar (SMANSA)
Warna Hijau : Tempat Upacara (jadi harus nyebrang dulu tiap upacara) + tempat OR
Warna Kuning : Tempat main bola kalau sore
Warna Biru : Kos-kosan ane
Aku KAngen temen2 SMA ku... miss u to ALL